MERAJUT KEBERSAMAAN DAN SEMANGAT AKADEMIK: PEMBUKAAN GAP 2025 ADMINISTRASI PUBLIK UNPAR

Bandung, 20 September 2025 – Program Studi Administrasi Publik UNPAR resmi membuka rangkaian kegiatan Gathering Administrasi Publik (GAP) 2025. Acara ini menjadi bagian penting dari program pengenalan bagi mahasiswa baru Angkatan 2025 untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, memperkenalkan nilai-nilai keilmuan administrasi publik, serta membangun identitas sebagai bagian dari keluarga besar Administrasi Publik UNPAR.

Tahun ini, GAP 2025 diselenggarakan dengan mengusung tema “Menimbang Proses Kebijakan: Antara Tuntutan atau Kebutuhan Publik”, yang mengajak mahasiswa untuk memahami dinamika di balik lahirnya sebuah kebijakan publik. Tema ini menekankan pentingnya membedakan antara kebijakan reaktif yang hanya menanggapi tuntutan jangka pendek dengan kebijakan yang berpijak pada kebutuhan mendasar masyarakat.

Rangkaian kegiatan GAP 2025 terdiri dari lima hari pelaksanaan, dengan jadwal sebagai berikut:

  • Day 1 – Sabtu, 20 September 2025 di Ruangan Audio Visual, pukul 08.00 – 14.00 WIB : Pengenalan GAP
  • Day 2 – Sabtu, 27 September 2025 di Ruang 3101 FISIP UNPAR, pukul 08.00 – 14.15 WIB : Materi Penulisan Paper 
  • Day 3 – Sabtu, 4 Oktober 2025 di Ruang 3101 FISIP UNPAR, pukul 08.00 – 14.00 WIB : Materi Penulisan Paper                                        
  • Day 4 – Kamis, 9 Oktober 2025 di Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, pukul 07.00 – 18.30 WIB : Safari Lembaga 
  • Day 5 – Sabtu, 1 November 2025 di PPAG Lantai 12, pukul 08.00 – 14.15 WIB
    : Sidang GAP 

Selain menghadirkan kegiatan pembelajaran dan interaksi akademik, GAP 2025 juga memperkenalkan identitas baru bernama “CIVIORA”, yang berasal dari kata civitas (masyarakat/publik) dengan sentuhan modern agar terasa lebih segar dan dinamis. Civiora melambangkan ruang bagi mahasiswa untuk mengkaji kebijakan publik secara kritis, menghadirkan semangat reflektif khas generasi muda namun tetap dalam koridor akademis.

Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran kritis mahasiswa baru terhadap pentingnya memahami proses perumusan kebijakan, mendorong kepekaan terhadap isu-isu publik yang berkembang, serta membangun kemampuan analitis dalam menelaah kebijakan secara ilmiah. Melalui berbagai sesi pembelajaran, mahasiswa diajak untuk memahami bahwa kebijakan publik tidak selalu lahir dari kebutuhan masyarakat semata, melainkan juga dapat dipengaruhi oleh tuntutan kelompok kepentingan atau opini sesaat.

Dengan semangat kolaboratif dan pembelajaran reflektif, Gathering Administrasi Publik 2025 diharapkan mampu membentuk karakter mahasiswa yang kritis, peka sosial, dan siap berperan sebagai agen perubahan di lingkungan akademik maupun masyarakat luas. GAP 2025 bukan hanya kegiatan pengenalan, tetapi juga simbol awal perjalanan mahasiswa baru dalam memahami dunia administrasi publik secara mendalam dan bermakna.

Program Studi Sarjana Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Katolik Parahyangan